Trend busana Muslim akhirnya mempengaruhi mode berbusana di
Indonesia, termasuk Aceh. Sebut saja seperti euforia hijab yang
menyerang semua perempuan di berbagai usia. Padahal sebelumnya, hijab
hanya bernilai sebagai bagian dari penutup aurat.
Berbagai designer tanah air dan fashion blogger seperti Dian Pelangi,
Suci Utami, Hanna Tajima turut mempopulerkan kreasi penutup aurat
dengan model terbaru yang mengikuti trend fashion. Pada
dasarnya, perkembangan model jilba terbaru ini tidak saja dipengaruhi
oleh kreatifitas dan inovasi para designer dan fashion blogger. Kreasi
hijab juga tidak terlepas dari komunitas hijab maupun hijabers itu
sendiri.
Sari Afriza, salah satu Hijaber di Banda Aceh Rabu (12/9)
menyebutkan, kreasi hijab dengan berbagai model memang di satu sisi
penting untuk memasyarakatkan jilbab. Daya tariknya akan memicu
anak-anak muda untuk menutup aurat. Bagi mahasiswi FKIP Bahasa Inggris
Universitas Syiah Kuala ini sendiri, Suci Utami dan Siti Juwariyah
adalah ispirasinya dalam mengkreasikan berbagai model jilbab untuk
digunakan sehari-hari.
"Terinspirasi dari style berhijabnya suci utami dan siti juwariyah yang stylist da syar'i," ungkapnya.
Jilbab bagi gadis periang ini bukanlah hal baru. Sari, panggilan
akrabnya, mengatakan sudah menggenakan jilbab sejak di bangku sekolah
dasar. Namun, untuk kreasi jilbab, baru dilakukoninya selama enam bulan
terakhir.
“Kalau pakai jilbab udah dari SD. Tapi kalau untuk kreasi hijab-hijab gitu baru satu semester ini,” ujarnya.
Meskipun terinspirasi dari fashion blogger kesukaannya, cewek periang
ini lebih sering menggenakan kreasi hijab dengan model-model yang
simple untuk dipakai sehari-hari. Baginya, jilbab yang dia kreasikan
tersebut dapat menutup aurat sampai dada.
“Seringan pakai model yang simpel aja. Yang penting menutupi dada dengan jilbab pashmina,”ujar cewek asal Aceh Tamiang ini.
Pada awalnya, Sari mengaku agak kewalahan untuk mengenakan jilbab
dengan berbagai kreasi. “Awalnya susah karena cara pakenya ribet, mesti
lilit-lilit sana sini. Tapi sekarang ngak lagi, karena sudah biasa.
Ngak susah-susah amat,” jelasnya.
“Pernah coba untuk kreasi sendiri tanpa tutorial hijab. Tapi dikira
model sendiri pun ternyata ada juga tutorial yang mirip atau mendekati
macam kreasi orang lain di internet,” sambungnya.
Untuk mempercantik penampilannya, Sari sering menambahkan beberapa
aksesoris untuk kreasi hijabnya. “Dari dulu emang udah suka koleksi bros
yang ngikut trend. Karena sekarang lagi trend bros bunga dari kain, ya
itulah aksesorisnya. Ditambah beberapa gelang dan kalung,” jelasnya.
Perkembangan hijab yang berubah fungsi menjadi trend fashion di
kalangan perempuan muslim saat ini ditanggapi positif oleh mahasiswi
semester tujuh ini. “Sebenarnya hijab itu bukan trend dan gak bakal
berubah karena perkembangan trend. Gaya-gaya jilbab kayak gitu cuma
lifestyle aja, dimana seorang cewek terserah dia mau menggunakan style
tersebut sebagai gaya hidupnya atau tidak,”
baca juga di: The Globe Journal
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih untuk komentar kamu. ☺♥