Sabtu, 23 April 2011

Aku Benci Hujan

Aku benci hujan. Kenapa?? Karena hujan membuatku bisa membangkitkan kenangan setan dari memoriku yang terdalam.

Ya, Tuhan menurunkan hujan untuk kebahagiaan makhluk sejagat. Dengan hujan tumbuhan bisa tumbuh subur. Kuncup bunga bisa mekar, daun-daun tampak segar kembali setelah diberi minuman oleh Tuhan, dengan hujan. Sungguh, aku mengakui kehebatan Tuhan.

Tapi, dibalik semua rahmat yang diberikan Tuhan, aku sedikit membenci hujan. Karena aku tidak tahan badanku basah, aku tidak tahan dingin. Dan jika hujan turun, aku bisa berlindung di balik selimut tanpa pernah keluar, dan kalau malam hari aku akan bersyukur jika hujan turun, karena membuat tidurku semakin nyenyak. Tapi, aku tetap sedikit tidak menyukai hujan.

Padahal, ada pemandangan menarik saat hujan turun. Aku bisa melihat penerapan nyata dari peristiwa koloid, yaitu kabut. Dan itu terjadi jika hujan turun sangat lebat. Dan setelah titik air itu mereda, kita akan melihat pembiasan cahaya matahari menciptakan tujuh cahaya indah, yang disebut pelangi. Mejikuhibiniu. Dan itu sangat cantik. Tetap saja, aku tidak bisa lebih menyukai hujan. Hufh..

Ada banyak kejadian menyakitkan saat hujan. Dan mulai saat itu aku membenci hujan. Dan salah satunya adalah, saat aku melihat dia berjalan bergandengan tangan dengan tambatan hatinya. Dan hujan turun kala aku melihat mereka berdua. Seperti drama yang diputar di televisi, dan aku menjadi penonton setia sambil bercucuran air mata dan menahan perih. Karena itu aku mulai sedikit membenci suasana waktu hujan.

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih untuk komentar kamu. ☺♥

 

Template by Suck My Lolly - Background Image by TotallySevere.com