Kamis, 13 September 2012

Trend Hijab Aceh

Trend busana Muslim akhirnya mempengaruhi mode berbusana di Indonesia, termasuk Aceh. Sebut saja seperti euforia hijab yang menyerang semua perempuan di berbagai usia. Padahal sebelumnya, hijab hanya bernilai sebagai bagian dari penutup aurat.

Berbagai designer tanah air dan fashion blogger seperti Dian Pelangi, Suci Utami, Hanna Tajima turut mempopulerkan kreasi penutup aurat dengan model terbaru yang mengikuti trend fashion. Pada dasarnya, perkembangan model jilba terbaru ini tidak saja dipengaruhi oleh kreatifitas dan inovasi para designer dan fashion blogger. Kreasi hijab juga tidak terlepas dari komunitas hijab maupun hijabers itu sendiri.

Sari Afriza, salah satu Hijaber di Banda Aceh Rabu (12/9) menyebutkan, kreasi hijab dengan berbagai model memang di satu sisi penting untuk memasyarakatkan jilbab. Daya tariknya akan memicu anak-anak muda untuk menutup aurat. Bagi mahasiswi FKIP Bahasa Inggris Universitas Syiah Kuala ini sendiri, Suci Utami dan Siti Juwariyah adalah ispirasinya dalam mengkreasikan berbagai model jilbab untuk digunakan sehari-hari.

"Terinspirasi dari style berhijabnya suci utami dan siti juwariyah yang stylist da syar'i," ungkapnya.

Jilbab bagi gadis periang ini bukanlah hal baru. Sari, panggilan akrabnya, mengatakan sudah menggenakan jilbab sejak di bangku sekolah dasar. Namun, untuk kreasi jilbab, baru dilakukoninya selama enam bulan terakhir.

“Kalau pakai jilbab udah dari SD. Tapi kalau untuk kreasi hijab-hijab gitu baru satu semester ini,” ujarnya.

Meskipun terinspirasi dari fashion blogger kesukaannya, cewek periang ini lebih sering menggenakan kreasi hijab dengan model-model yang simple untuk dipakai sehari-hari. Baginya, jilbab yang dia kreasikan tersebut dapat menutup aurat sampai dada.

“Seringan pakai model yang simpel aja. Yang penting menutupi dada dengan jilbab pashmina,”ujar cewek asal Aceh Tamiang ini.

Pada awalnya, Sari mengaku agak kewalahan untuk mengenakan jilbab dengan berbagai kreasi. “Awalnya susah karena cara pakenya ribet, mesti lilit-lilit sana sini. Tapi sekarang ngak lagi, karena sudah biasa.  Ngak susah-susah amat,” jelasnya.

“Pernah coba untuk kreasi sendiri tanpa tutorial hijab. Tapi dikira model sendiri pun ternyata ada juga tutorial yang mirip atau mendekati macam kreasi orang lain di internet,” sambungnya.

Untuk mempercantik penampilannya, Sari sering menambahkan beberapa aksesoris untuk kreasi hijabnya. “Dari dulu emang udah suka koleksi bros yang ngikut trend. Karena sekarang lagi trend  bros bunga dari kain, ya itulah aksesorisnya. Ditambah beberapa gelang dan kalung,” jelasnya.

Perkembangan hijab yang berubah fungsi menjadi trend fashion di kalangan perempuan muslim saat ini ditanggapi positif oleh mahasiswi semester tujuh ini. “Sebenarnya hijab itu bukan trend dan gak bakal berubah karena perkembangan trend. Gaya-gaya jilbab kayak gitu cuma lifestyle aja, dimana seorang cewek terserah dia mau menggunakan style tersebut sebagai gaya hidupnya atau tidak,”

Menurut Sari, hijab tetaplah pada fungsi yang sesungguhnya, pakai kerudung, menurupi dada, baju longgar, dan tidak ketat. Sementara yang sedang mengebumi di Aceh sendiri adalah style.  “Menurutku sih nggak ada bedanya trend cara berjilbab sekarang dengan trend cowok pakeskinny jeans. Kalau dilihat di Aceh ini sih, nggak masalah ya. Di Aceh kan ditegakkan syariat Islam, trend hijabstyle ini datang, malah kurasa mendukung selama cewek di Aceh ini berpakaiannya nggak ketat,”tuturnya.

baca juga di: The Globe Journal

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih untuk komentar kamu. ☺♥

 

Template by Suck My Lolly - Background Image by TotallySevere.com