Jumat, 17 Agustus 2012

Harapan Para Perintis Kemerdekaan di HUT RI Ke-67


Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati para pahlawannya. Tanpa ada rasa penghormatan atas jasa-jasa pahlawan, bangsa ini tak lebih dari sekedar pengecut dan pecundang yang lupa balas jasa. Maka dari itulah, penghargaan atas perjuangan yang telah didedikasikan untuk kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia sudah selayaknya mereka terima. Terlebih saat usia negara ini sudah beranjak masuk pada angka 67 tahun.
Namun demikian, masih ada harapan-harapan dari para perintis kemerdekaan yang belum terpenuhi. Harapan-harapan tersebut kembali disuarakan kepada pemerintahan Aceh yang baru di ulang tahun RI kali ini.
“Kami mengharapkan JKA yang telah ditinggalkan oleh gubernur yang lalu tolong bapak sempurnakan lagi. Kalau bisa JKA tersebut diberlakukan sepanjang masa,” ujar salah satu perintis kemerdekaan RI dan tokoh masyarakat Aceh Jaya, M. Yunus AR, Jum’at (17/8) saat temu ramah dengan Gubernur Aceh di Anjong Mon Mata, Banda Aceh.
Tidak hanya menyinggung soal jaminan kesehatan, dia juga mengharapkan agar para pahlawan yang sudah lanjut usia tersebut dapat merasakan nikmat yang diberikan oleh negara atas jerih payah mereka. Yunus menyebutkan, sampai saat ini para perintis kemerdekaan tersebut belum mendapatkan nikmat apapun dari negara. Nikmat yang seharusnya mereka dapatkan dari bangsa yang mereka perjuangkan dengan darah mereka.
“Sekurang-kurangnya dapat yang sama seperti para veteran,” sebutnya.
Lebih dari itu, Yunus juga meminta perhatian dari pemimpin Aceh tersebut untuk dapat memberikan biaya pendidikan kepada anak yatim. Karena menurutnya, dengan adanya tunjangan yang diberikan tersebut, anak-anak yatim dari keluarga veteran tersebut dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
“Mereka yang nantinya akan menjadi pemimpin bangsa ini,” tuturnya.
“Modal usaha untuk janda miskin, tolong bapak perhatikan juga, agar mereka dapat hidup sama seperti orang lain dan dapat membiayai pendidikan anak-anaknya,” sambung Yunus.
Selain itu, dia juga meminta agar pemerintah menganggarkan biaya untuk pelestarian kuburan para pejuang yang syahid di medan perang. Kuburan para pejuang yang tak tahu dimana rimbanya, sehingga banyak orang tidak mengenal para perintis kemerdekaan dari Aceh yang juga berjuang bersama dengan bambu runcing, sampai Radio Rimba Raya ikut mengumumkan pembacaan teks proklamasi dari mulut Soeharto. Dia ingin, anak-anak cucu di masa yang akan datang nanti dapat melihat, juga tahu siapa pejuang yang gugur di medan perang lalu.
“Itulah harapan kami dari warisan pahlawan, saya minta tolong perhatian dari bapak gubernur untuk hak-hak yang saya utarakan tadi,” pintanya.
dipostingkan di theglobejournal.com

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih untuk komentar kamu. ☺♥

 

Template by Suck My Lolly - Background Image by TotallySevere.com