Kadang cinta yang tidak terucapkan itu, akan lebih jelas terdengar.-Harmoni-
Bagiku, sudah terlalu banyak kata cinta yang aku ucapkan. Namun, itu tidak terdengar menghibur, karena aku tetap merasa sepi dengan itu semua. Semu? Tidak! Hanya saja aku tidak mengucapkan hal tersebut dengan sepenuh hati. Kata cinta yang sering terucap, hanya untuk menghibur diri yang tergores oleh duri cinta itu sendiri.
Cintaku hanya berlaku satu kali. Selebihnya? Terdengar seperti bualan yang terus menerus diucapkan tanpa tau resiko apa yang menimpa. Cintaku hanya berlaku satu kali, karena ketika aku jatuh cinta, maka aku tidak memberikan sepertiga hatiku. Seluruh hatiku telah hangus terbakar api cinta. Karena itu aku hanya bisa mencinta satu kali. Cinta dalam diam. Tanpa kata. Tanpa suara. Hanya isyarat mata dan gesture yang memberiku tanda bahwa aku cinta.
Aku tidak pernah menyangka hatiku akan hangus saat aku jatuh cinta. Perlahan, debu-debu yang kutangkap dan kusimpan itu bertambah banyak. Tanpa isakan, tanpa keluhan, tanganku berhasil mengumpulkan debu yang menggunung dan kusimpan rapat di sudut ruangan. Di sudut gelap dengan isyarat.
Meski tanpa suara, cinta itu tetap terdengar. Malah makin jelas saat aku berusaha untuk menyumpal telingaku. Meski dentuman suara yang keluar dari balik pengeras suara laptopku. Meski aku mencoba untuk mengubahnya. Namun kata cinta itu masih terus mengusikku. Kata cinta yang terdengar jelas tanpa keraguan. Cinta tanpa suara.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih untuk komentar kamu. ☺♥