Aku melihat sepucuk amplop yang tergeletak di tepi meja kantin. Kantin hari ini cukup ramai, tapi surat itu tergeletak begitu saja. Tidak tersentuh sedikitpun. Aku mengamati amplop lusuh itu, sebelum memutuskan untuk mengambil surat itu. Warna amplopnya sudah menguning, dan gambar pesawat tampak jelas disana. Amplop model lama yang dipakai emak untuk kondangan. Didalamnya kudapati selembar kertas binder yang dibelah menjadi dua, ditulis tebal dengan twinpen
"SELAMAT!! Kau telah berhasil meluruhkan hatiku dengan palu KEBOHONGANMU".
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih untuk komentar kamu. ☺♥