Senin, 31 Desember 2012

Saat Kau Patah Hati

Tidak ada yang lebih menyakitkan di dunia ini kecuali cinta- Taani (Rab ne Bana De Jodi)

Cinta itu memang sakit Taani. Sakit saat menyamar, sakit saat menari, bahkan sekarang sakit saat makan -Surinder (Rab ne Bana De Jodi)

Ya, cinta memang sesuatu yang menyakitkan. Sakit yang akan terasa saat kau mencintai seseorang, tapi orang tersebut tidak memilihmu. Sakit saat kau mencintai seseorang, tapo ternyata temanmu juga menyukai orang yang kau cintai. Sakit saat kau hanya bisa mencintai seseorang dalam diam, sementara orang lain dengan gampangnya menyatakan cintanya.

Kata orang cinta itu indah. Namun, patah hati menjadi penghalang keindahannya. Orang bisa mencintai orangtuanya, saudaranya, sahabatny bahkan temannya tanpa perlu mengenal patah hati. Tapi, untuk mencintai sesorang yang baru dikenalnya dan menjalani hubungan dalam naungan cinta yang berakhir dengan patah hati.

Apa yang salah dengan cinta? Tidak ada. Cinta tidak pernah salah. Hanya saja orang yang bertindak atas nama cinta yang salah. Dia menyakiti orang lain dengan kelakuannya. Bahkan secara tidak langaung dia ikut menyakiti dirinya sendiri dengan sebuah pijakan bernama cinta.

Menyakiti orang lain dengan kelakuannya adalah satu bentuk dari membuat orang patah hati. Yah, itu hanya spekulasiku saja. Memaksa orang untuk menjadi yang terbaik bagi kita dan memaksanya memberikan kebahagiaan pada kita. Bagaimana kita bsa bahagia bersama orang lain padahal dalam diri kita tidak mengenal kata bahagia? Pemaksaan kehendak inilah yang nantinya membuat kita sakit, hati kita rapuh, dan cinta kita menjadi suatu keharusan untuk memiliki seseorang.

Begitu juga dengan menyakiti diri sendiri. Selalu berspekulasi bahwa orang tersebut mencintai kita tanpa menanyakan kepastian tentang perasaannya. Pada akhirnya kita akan merasa sakot saat tahu dia sudah menanamkan cinta kepada orang lain. Sementara cintanya berbuah, cinta yang ada dalam diri kita perlahan layu dan mati. Hingga menjadi bangkai yang tidak akan pernah dijamah oleh siapapun dan akhirnya kita akan menbuangnya dari diri kita.

Temukanlah kebahagiaanmu, maka kau akan mendapat kebahagian dalam cinta. Menjadi bahagia itu pilihan. Tenggelam dalam rasa sakit itu pilihan. Namun sakit membuat kita lebih introspeksi diri untuk memulai hal baru di kemudian hari.

2 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih untuk komentar kamu. ☺♥

 

Template by Suck My Lolly - Background Image by TotallySevere.com