Jumat, 31 Januari 2014

Surat Terakhir Untukmu

Hai Kamu!

Ya, kamu yang sudah bertahun mendekam dalam diriku. Aku pikir sudah saatnya kamu untuk keluar dari sana.

Sungguh aku telah memohon pada Tuhan di tempat paling suci di dunia ini, meminta agar kamu tidak lagi selamanya di relung jiwa. Supaya kamu tak selamanya berdegup seirama jantungku. Supaya kamu tidak lagi terhembus di tiap nafasku. Semoga kamu tidak lagi di sana selamanya.

Mungkin itu adalah hukuman Tuhan bagiku untuk mencintaimu selama ini. Hukuman yang dijatuhkan karna kesalahanku padamu. Hukuman yang mencekik tenggorokanku hingga kadang tak ada kesempatan menghirup oksigen. Hukuman yang hampir membunuhku.

Tapi aku tidak menyesal dan mengutuki Tuhan yang menanamkan cinta padamu dalam diriku. Segala sukur telah kupanjatkan pada-Nya, dan kini hanya ampunan yang kurapkan dari-Nya.

Aku berterima kasih pada Tuhan telah menggerakkan penaku menulis namamu selama bertahun-tahun. Hingga kini, sisi hati sebelah mana yang tidak tertoreh namamu di sana. Tapi sekarang sudah cukup. Tintaku telah habis. Ruang juga tak cukup lagi untukku menuliskannya.

Terima kasih untukmu yang pernah menjadi pelangi. Terima kasih untukmu yang pernah menjadi badai. Terima kasih untukmu yang pernah menjadi lautan.

Terima kasih dan maaf.

@sinyaak

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih untuk komentar kamu. ☺♥

 

Template by Suck My Lolly - Background Image by TotallySevere.com