Jumat, 03 Desember 2010

Personal Taste of Chemistry -Chapter 1-


Personal Taste Of Chemistry

cast

  • Joe Jin hoo as Mr. Dude
  • Park Kee in as Rini Arsya
  • Han Chang ryui as Said Ali Baba
  • Han Woo as Muhajir



“Kriiiiiiiiing…”


“Bruuuk!”


“Aduuuuuuuuuuh….” Suara rintihan yang udah nggak asing lagi terdengar dari salah satu ruangan. Pagi ini Kee in kembali harus mengurut pinggangnya yang sakit karena dia terjatuh lagi dari tempat tidur. Hal yang sama seperti yang dilkukannya kemarin, atau kemarin lusa, atau seminggu yang lalu. Dan kali ini dia harus mengganti jam weker yang baru memasuki masa pakai 14 hari.


Kee in bangun sambil mengurut-urut pinggangnya, tangannya masih meraba beberapa tulang rusuknya, kemungkinan dia harus kembali ke tukang pijat langganannya lantaran setiap hari terjatuh dengan posisi yang sama. Sebelah tangannya meraba-raba di sekitar lantai kamar kesayangannya, mencoba mencari petunjuk waktu yang menurut prasangkanya bakalan dia ganti untuk kesekian kalinya.


“HAH?! Buset, bisa telat kalo gini caranya!!” Kee in hampir melempar kembali jam weker yang sedang dipegangnya, kalau cewek ini nggak ingat sekitar lima menit lalu jam weker dan dia jatuh bersamaan dari tempat tidur. Langsung saja dia menyambar sehelai handuk dan langsung ngacir ke kamar mandi. Awalnya dia berpikir untuk sekedar mencuci muka dan gosok gigi saja. Tapi karena sudah dua hari ini badannya gatal-gatal karena nggak disentuh sama air, walaupun dengan sedikit terpaksa dia berjalan masuk ke kamar mandi. Keputusan yang dia ambil, hari ini mandi koboi, karena cewek awut-awutan ini harus mengejar waktu.


Aku harus cepat kesana, kalau tidak Chang Ryui pasti akan kecewa. Ujar Kee in dalam hati. Pikirannya masih membayangkan cowok tinggi berkacamata yang selama ini selalu nangkring dihatinya. Ibarat kata kalau jelangkung itu datang tak dijemput pulang tak diantar, maka cowok tinggi itu datang tapi nggak pulang-pulang. Dan sampai detik ini, ditemani air dingin dan suara cebar-cebur di kamar mandi, Kee in masih mencoba membayangkan sikap Chang Ryui kemarin sore.


Usai gayung kesepuluh, Kee in mengelap badannya dan langsung mencari pakaian yang bisa membuatnya menjadi “cewek”. Hamper setengah isi lemari dikeluarin, tapi cewek ini belum jug a menemukan pakaian yang pas ditubuhnya, sampai tak sengaja matanya kembali melirik weker yang betah nangkring di samping tempat tidurnya.


“Mwo??” Matanya terbelalak saat melihat jarum jam menunjukkan pukul 9.00 pagi. Langsung saja dia menyambar setelah kemeja yang tertumpuk paling atas diantara seluruh pakaian yang telah dikeluarkannya pagi itu. Yap, Rok hitam dan kemeja yang setengah kusut akibat ditimpa berpuluh pakaian dan jilbab biru yang serasi dengan kemejanya. Sambil berjalan kedapur mengambil roti tawar, cewek ini menyambar tas ransel yang ada di ruang tengah yang juga tertimbun oleh beberapa majalah dan juga kumpulan buku pelajaran kimia SMA.


Berkali-kali Kee in melirik jam tangan ungunya. Dia hampir kehabisan nafas karena dari tadi berlari-lari menuju jalan raya. Dan sambil berusaha menstabilkan pernafasannya, dia mencoba mencari bus atau angkot yang bersedia membawanya ke tempat Expo pendidikan.


“Splaaash”


Kee in marasakan wajahnya disiram oleh air. Tangannya segera mengusap wajahnya dan berusaha mencari mobil mana yang telah menyemprotkan air kubangan itu. Sebuah mobil vios berwarna biru gelap berhenti tak jauh darinya. Kee in langsung berjalan menghampiri mobil berkaca gelap itu.


“Apa kamu tidak diajarkan sopan santun?” hardik Kee in begitu kaca mobil di buka.


“Bukan salahku. Kamu saja yang berdiri di dekat kubangan itu.” Jawab pemilik mobil dengan santai. Kee in masih tidak terima cowok yang berada di mobil itu tidak mengubrisnya. Kee in mau marah lagi, tapi tertahan saat cowok berkacamata itu mengeluarkan beberapa lembar rupiah dari dompetnya.


“Ini buatmu. Mungkin cukup untuk membawa pakaianmu ke Laundry” cowok itu melirik kee in dari sudut kacamatanya. Kee in yang punya harga diri tinggi walaupun dia bukan cewek sesungguhnya, tidak terima diperlakukan seperti itu oleh orang asing yang nggak dikenalnya.


“Kamu pikir, dengan kamu naik mobil kamu sudah merasa hebat?! Aku nggak butuh uang kamu!!” Sebuah tanah liat mendarat di kaca mobil vios tersebut, mengenai sedikit wajah cowok yang dianggap tidak tau diri oleh Kee in. Sang cowok hampir ingin keluar saat Kee in sudah menemukan sebuah angkutan umum yang siap membawanya pergi dari situ.


Expo pendidikan hari ini ramai dikunjungi. Sepertinya masyarakat sangat antusias saat expo ini diadakan. Memang ini hal yang pertama kali diadakan di Banda Aceh. Dan selain seminar pendidikan yang juga mengundang beberapa professor terkemuka di dunia, ada beberapa universitas asing seperti Seoul University, Harvard University, UKM Malaysia, Oxford University, dan beberapa universitas asing lain yang juga ikut bergabung dan terlibat aktif dalam Expo ini.


Setelah dua hari pembukaan, baru kali ini Kee in datang mengunjungi stand yang sudah disewakan khusus untuknya. Dan untuk pertama kali, setelah beberapa mala mini dia sibuk mempelajari semua reaksi yang ada di dalam buku kimia yang diberikan “pacar”nya, senyumnya kembali mengembang lantara terkagum-kagum dengan tempat Expo yang penuh sesak itu. Langsung saja dia memakai name tag dan dengan sedikit membersihkan kotoran bekas air kubangan itu, dia berjalan gembira menuju stand tempatnya bekerja.


“Akhirnya kau datang juga” Ujar Han woo yang sedaritadi membereskan beberapa berkas di mejanya. Stand baru dibuka beberapa menit yang lalu, tapi sepertinya pengunjung yang datang hari ini melebihi kapasitas dari biasanya. Han woo hampir saja kehilangan akal saat belum seorangpun yang menginjakkan kaki ke stand mereka. Kee in masih tersenyum sambil merapikan jilbabnya, dia berusaha untuk menyembunyikan noda yang masih betah melekat di ujung jilbab birunya.


“Apa Chang Ryui sudah datang??” Kee in hampir sedikitpun tidak melihat sosok Chang ryui disana. Han Woo yang sedari tadi sibuk berbenah langsung menghentikan pekerjaannya dan menatap Kee in.


“Di kepala kamu itu Cuma ada si Chang ryui ya?? Liat dong, kerjaan numpuk gini jangan Cuma inget dia mulu!!” beberapa berkas jatuh dengan bunyi bedebam! Jantung Kee in hampir meloncat keluar melihat kelakuan anak buahnya itu.


“Kenapa sih marah-marah saja? Aku Cuma nanya, apa Chang ryui itu udah datang! Soalnya dia itu janji akan segera mempromosikan bimbingan belajar kita! Kamu nggak senang, kalau banyak murid yang mendaftar di bimbingan belajar kita?!”


“Aaaah, sebodoh lah!! Capek aku liat kamu mikirin dia terus!” Han Woo pergi begitu saja dari stand, sementara Kee in yang masih nggak ngeh dengan sikap Ham Woo masih sibuk membereskan beberapa berkas yang dibuat berantakan oleh teman kerjanya itu.


Sementara di ruangan seminar, Chang Ryui yang dinanti oleh kee in sedang melakukan presentasi untuk memenangkan uang hibah untuk penelitian yang sedang digarapnya. Pada presentasi kali ini Chang ryui mengemukakan bagaimana cara penentuan trayek pH ekstrak umbi-umbian dan pemanfaatannyaa sebagai indikator dalam praktikum asam basa di SMA.


“Ada berbagai Indikator yang bisa dipakai untuk menentukan pH Asam-Basa. Dan untuk pembelajaran di SMA, maka kita akan memakai cara yang mudah. Salah satunya adalah menggunakan ekstrak umbi-umbian yang bisa didapat dimana saja dan termasuk murah..”


Tiba-tiba Layar Proyektor tidak berfungsi, Chang ryui panik. Langsung saja dia menyuruh Asistennya untuk memperbaiki layar proyektot dan membuka beberapa slide baru yang dipergunakan untuk memperlihatkan penelitiannya kepada para professor disana. Sementara Chang ryui sibuk mengutak atik laptopnya, disudut ruangan dua orang sedang terkekeh melihat aksi chang ryui yang panik minta ampun karena terjadi kesalahan yang tidak disengaja.


Tepat setelah Chang Ryui selesai memaparkan berbagai konsep penanganannya, Jin Hoo maju sambil tersenyum.


“Kali ini, proyek ini akan jatuh ketanganku” bisik Jin Hoo perlahan di telinga Chang Ryui. Kontan cowok tinggi berkacamata itu tidak terima omongan sombong dan sinis yang diutarakan oleh musuhnya. Hampir saja tangannya menghampiri wajah Jin hoo kalau cowok itu tidak segera maju ke depan dan pendampingnya menahan gerak tangan Chang ryui.


Jin hoo lalu menjentikkan jari. Segera, ruangan seminar itu berubah menjadi gelap gulita. Dan saat kepanikan terjadi, langsung Slide Show Jin Hoo muncul di tengah ruangan yang kini menjadi remang. Jin Hoo menjelaskan penelitiannya tentang laju korosi besi berkarat yang dikonversi dengan asam fosfat dalam larutan elektrolit dan udara terbuka.


Tidak hanya slide, tapi Jin hoo juga memakai hologram tentang Reaksi yang nantinya berlangsung di depan meja professor-profesor tersebut. Jin hoo mampu membuat sekian banyak orang yang hadir di ruangan seminar itu membelalakkan matanya melihat hologram laju Korosi besi yang telah didesainnya dengan susah payah. Tapi tidak semuanya senang dan kagum melihat hologram dan hasil kerja Jin hoo, beberapa orang disudut ruangan sana malah ada yang harus menggigit bibir dan berusaha untuk tidak menggebrak meja karena hologram itu, dan Jin hoo tersenyum puas dengan reaksi yang mereka tunjukkan.


Waktu Presentasi habis. Ruangan kembali terang benderang. Jin hoo tersenyum puas dengan hologramnya dan juga tepukan tangan dari seluruh peserta yang ada di dalam ruangan tersebut. Sambil menyalai professor yang ada disana, sekilas jin hoo melihat Chang ryui pergi meninggalkan ruangan sebelum yang lain keluar.

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih untuk komentar kamu. ☺♥

 

Template by Suck My Lolly - Background Image by TotallySevere.com