Sabtu, 01 Oktober 2011

Teman Curhat (Edisi banyak Masalah)

Setiap orang pasti butuh orang lain bersamanya. Siapapun dia
-anomim-

Manusia itu tidak bisa hidup sendiri, buktinya Aristoteles punya teori kalau manusia itu homososialis. Entah memang itu istilah yang sebenarnya, yang jelas itulah yang pernah aku baca di buku pelajaran Kewarganegaraan waktu masih seragam putih abu-abu. Nggak cuma di pelajaran kewarganegaraan, tapi buku-buku Sosiologi dan Antropologi juga menjelaskan teori tentang bermasyarakat. Artinya apa? Manusia itu butuh orang lain bersamanya. Mau dia presiden, raja, penguasa darurat militer, polisi, pejabat, anggota DPR, orang paling kaya sedunia dan orang paling miskin seduniapun butuh orang lain bersamanya. Dia tidak bisa sendiri.

Untuk apa orang lain? Untuk membantunya. Jelas! Karena semua orang itu butuh bantuan. Contohnya orang kaya, dia butuh orang miskin untuk dibagikan setengah hartanya (baca: zakat). Penulis, penerbit, percetakan juga butuh konsumen untuk membeli semua barang-barang yang diproduksinya (baca: buku). Guru, dosen, ilmuan, intelektual butuh seorang bernama "murid" untuk bisa membaca karya-karya yang dihasilkannya (baca: pengetahuan dan transfer ilmu). Dan tentu saja, penguasa butuh rakyat untuk tunduk di bawah "perintah" dan "peraturan" yang ditetapkan pada satu dasar bernama "negara".

Sangat jelas, bahwa tidak akan bisa orang menulis tanpa ada orang yang memproduksi kertas, polpen, pensil dan arang (atom karbon  yang digali dari hasil pertambangan). Kertas tidak akan bisa diproduksi jika tidak ada orang yang rela berjalan ke hutan untuk sekedar menebang kayu, mengolah serat-serat kayu menjadi selembar kertas. Polpen dan pensil malah tidak akan bisa di produksi jika tidak ada "orang hebat" yang secara sengaja ataupun tidak membuktikan bahwa arang, yang mengandung atom karbon, ternyata bisa dipakai untuk menciptakan bentuk.

Kebutuhan seseorang terhadap barang dan jasa ternyata seimbang dengan kebutuhan seseorang terhadap manusia di sekitarnya. bahkan akan menjadi prioritas yang lebih utama dalam ilmu ekonomi, jika dalam pelajaran ekonomi dimasukkan manusia menjadi suatu kebutuhan atas manusia lain. Kebutuhan yang diperlukan pastinya beragam. Kebutuhan jasa, tenaga kerja, energi, ilmu pengetahuan, bahkan kebutuhan nurani (kejiwaan).

Kebutuhan kejiwaan telah disediakan sejak lama. Sejak manusia punya perasaan, mereka akan menularkan perasaan yang dimilikinya pada orang lain. Senang, sedih, takut, kaget dan segala perasaan yang dipunyainya bisa tergambarkan dan tersalurkan dengan jelas pada orang lain. Kebutuhan tersebut disebut Curhat. Kebutuhan akan teman curhat ternyata meningkat sama tajamnya bila dibandingkan dengan kebutuhan cabai, kedelai, gula, telur dan bahan pokok lainnya. Terlebih lagi jika seluruh beban menumpuk menjadi satu, menindih, serta membuat mereka tidak bisa melihat apapun dalam terang. Hanya satu yang akan dibutuhkan oleh manusia saat itu, teman curhat!

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih untuk komentar kamu. ☺♥

 

Template by Suck My Lolly - Background Image by TotallySevere.com